Rabu, 20 Oktober 2010

Aksi Demo Korban Gempa Nyaris Ricuh



PADANG.- Merasa dianaktirikan, dari 31 Pokmas yang ada, 10 pokmas korban rusak sedang di kelurahan Gunung Pangilun, berbondong bondong mendatangi Kantor Lurah rabu pagi. Warga merasa lurah tidak transparan, dalam menentukan kouta Pokmas yang mendapatkan bantuan pada tahap 2A dan 2B.

Aksi unjuk rasa ini nyaris ricuh karena lurah yang tetap bertahan dengan kebenarannya. Emosi warga semakin bertambah saat dari beberapa orang fasilitator, mencoba untuk meninggalkan kantor laurah. Emosi warga memudar karena disaat yang tepat, anggota dewan dari Komisi 4, Maidestal Hari Mayesa, Yulisman, dan Hendri Saputra hadir untuk menjembatani tuntutan warga.

Tidak hanya menuntut tranparansi pemilihan kuota, dalam hal ini warga juga mempertanyakan pungutan sebesar 250 ribu rupiah, yang dibebani fasilitator ke pada pokmas untuk pembuatan rab. Warga menuntut agar lurah dapat dicopot karena pada penyaluran bantuan gempa tahun 2007 di Kelurahan Gunung Pangilun, juga terdapat banyak ketimpangan. Selain bantuan yang diterima warga kurang, Lurah juga dinyatan telah memungut uang sebesar 800 ribu rupiah terhadap warga.

Tidak mau hal yang tidak diinginkan terjadi, anggota dewan mengundang Efrizal sebagai Lurah, Pokmas, dan Tim Fasilitator untuk dapat melakukan pertemuan di kantor dewan besok. (RIO)


0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

_______

_______

Followers

Banyak Dilhat

_______

free counters